Senja merangkak perlahan di atas kota Jakarta, mewarnai langit dengan semburat jingga keemasan yang muram. Gedung-gedung pencakar langit memantulkan cahaya…
Senja mulai turun ketika mobil Amelia berhenti di depan pagar besi yang berkarat. Ia duduk diam di balik kemudi, matanya…
Yudha menatap bayangannya di cermin yang retak. Mata lelahnya menyiratkan beban 37 tahun kehidupan. Jemarinya yang kasar menyusuri garis-garis wajahnya,…
Rina menatap kosong ke luar jendela kereta. Pemandangan berubah cepat di hadapannya, namun pikirannya jauh menerawang. Sudah hampir sebulan ia…
Babak Pertama: Pergulatan Batin Ratna duduk termenung di depan cermin rias, tangannya gemetar memegang lipstik merah yang belum sempat ia…
Angin musim gugur yang menusuk tulang menerpa wajah Aisyah saat ia melangkah keluar dari Bandara Sheremetyevo. Matanya menyapu pemandangan kota…
Si Pandir tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah secepat ini. Selama bertahun-tahun, ia hanyalah seorang pegawai biasa di sebuah perusahaan…
Arga meringkuk di sudut gang kecil, jauh dari hingar bingar kota yang bising dan padat. Arga adalah pekerja kantoran biasa…
Perempuan itu terus menangis meski air matanya terkuras. Bajunya basah oleh keringat. Lecek dan kotor. Duduk bersimpuh di trotoar jalan.
Aku tanam larik kata. lewat bibir ditelan masa. dan berjalan dimakan waktu. serta menjelujur di batas pisah dan temu. Sembari berdansa aku hirup aroma kata lain