beritajatim.comberitajatim.com
    Facebook Twitter Instagram
    Facebook Twitter Instagram YouTube
    beritajatim.comberitajatim.com
    UNJUK KARYA
    webutama
    • Beranda
    • Cerita Pendek
    • Puisi
    • Resensi Buku
    • Info Sastra
    • Visual
    • UKM
    • Karena Sastra untuk Semua
      • Kontak
      • Unjuk Karya
      • Web Utama
    beritajatim.comberitajatim.com
    Home»Puisi»Dermaga Ujung
    Puisi

    Dermaga Ujung

    By Wanti3 Januari 2021
    Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Email WhatsApp

    Beriak, berteriak aku
    Bersama ombak di dermaga Perak.
    Berlayar ribuan mil, pikiran ini
    Menyandera dera.
    Deburan gelak laksa samudera,
    menyambuti camar-camar yang mengudara

    Di selat,
    Kapal-kapal berkarat tak bertekad

    Di tanjung,
    Buih-buih sedih menggantung bingung

    Di teluk,
    Pasir-pasir dibujuk, ditakluk

    Beginilah dermagaku,
    Ramai dan terbengkalai


    Pasang Surut

    Siluet terpekur,
    memandangi alga-alga yang berdansa

    Awan serupa sotong
    Dengan langit tak ubahnya tinta.
    Bayang-bayang mengambang, berpikir
    Menilai asin garam pesisir

    Banyak perompak datang
    Di hari pasang dan surut
    Menjejalkan janji-janji, menipu kami
    Membuat jala-jala tak lagi merdeka


    Petrikor

    Hujan, jantungku kupasung
    Derai, raib berbilang langkah
    Gabas dalam dekak-dekak

    Tilam mantra tragedi
    Kuhirup dalam hujan
    Menguap pasi

    Buaian rapsodi, bergelenyar ringan
    Buku-buku tanah hitam, mengembang.
    Butir pasir berdesir getir
    Berbalas sandi
    Berikrar arah hujan

    Tabula rasa sayup berlutut
    Membawa aroma maut
    Panj-panji jiwa di langit trubus
    Mengujari riak kenagan


    Horison

    Nyiur berdendang menatap para terucak,
    yang berdiri tegak

    Mimpi-mimpi pasir pun melembut,
    seiring malam

    Apa yang terngiang pada tebing karang?

    Dinginnya fajar?
    Siang yang terik?
    Senja hendak ke petang?
    Tegur sapa dari cuaca?
    Atau ombak yang memeluknya setiap saat?

    Lebih dari itu,
    Kurasa, ada rindunya untuk cakrawala


    Angin yang Tersesat

    Bisikan dalam bakau-bakau,
    tumpang tindih, bersama gunjingan para kodok,
    burung bangau dan letupan lumpur
    Dilontarkan penuh rahasia

    Sajak-sajak daun gugur membelai tanah
    Menyambut para pinus dan cemara,
    menunggu berita
    Sedang si pengantar entah kemana

    Bila kabar tiada pernah sampai,
    Akankah si angin tersesat?

    Karya : Wanti

    Wanti, lahir di Nganjuk, 30 Juni 1991. Anggota Bengkel Muda Surabaya. Puisinya termuat dalam antologi ‘Dan di Genggaman Ini, Mengalir Sihir’ (BMS, 2019).

    Puisi Wanti
    Share. Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Email WhatsApp
    Previous ArticleSajak Tentang Laut
    Next Article Mengasah Empati Berbekal Imaji

    Karya Lainnya

    DINoSAUrUS KiTa

    20 Agustus 2023

    Kepada Sapardi

    25 April 2021

    Para Wajah Pribumi

    28 Maret 2021

    Aku Tak Pernah Bermimpi Menjadi Zonasi

    14 Maret 2021

    Sebuah Ilham Tentang Pelangi di Daun Pisang

    7 Maret 2021

    Ranjangku Digerogoti Takdir

    28 Februari 2021
    Karya Sastra Terbaru

    DINoSAUrUS KiTa

    20 Agustus 2023

    Merah Putih di Rumah Tua

    20 Agustus 2023

    Hadiah Pencuri di Peron 12

    30 Juni 2023

    Rindu Mengalir di Potomac River

    24 Desember 2022

    30 September

    30 September 2022

    Separuh Hatiku dari Gang Dolly

    28 Agustus 2022

    Melawan Rindu

    23 Juli 2022

    Satu Buku, Dua Pandangan

    24 Mei 2022

    Gadis dalam Mural

    5 September 2021

    Ironi Transaksi Kematian

    1 Juli 2021
    Facebook Twitter Instagram YouTube
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Unjuk Karya
    • Arsip
    © 2023 Sastra Beritajatim.com | sastra untuk semua .

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.