beritajatim.comberitajatim.com
    Facebook Twitter Instagram
    Facebook Twitter Instagram YouTube
    beritajatim.comberitajatim.com
    UNJUK KARYA
    webutama
    • Beranda
    • Cerita Pendek
    • Puisi
    • Resensi Buku
    • Info Sastra
    • Visual
    • UKM
    • Karena Sastra untuk Semua
      • Kontak
      • Unjuk Karya
      • Web Utama
    beritajatim.comberitajatim.com
    Home»Puisi»Gebang Pertama
    Puisi

    Gebang Pertama

    By Kim Al Ghozali AM13 Desember 2020
    Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Email WhatsApp

    Kulihat kehidupan, di tembok putih
    kulihat mayat terbang ke langit pohon-
    pohon, mimpi menyusuri bau abad
    yang hangus, bau tahun-tahun rubuh
    menyatu dengan amarah lapar.

    Hasrat melepaskan diri, menggelepar
    di lubang dangkal sehabis hujan debu
    rumah-rumah tertimbun reruntuhan
    ciuman peperangan masa silam.

    Di sini, di lingkar tulang-belulang
    di loteng tempat meratap seratus kucing
    kusaksikan hari-hari terkungkung
    amis daging masinis
    dan nasib menidurkan diri di keningku
    mengguratkan warisan kemiskinan
    menahun, terlunta ilusi cahaya.

    (Surabaya, 2020)


    Gebang Kedua

    Orang-orang masa silam berjalan
    di atas kabel, roh putih, sepasang sayap
    mengepak di pohon waru, bintang menanggalkan
    ekornya di jalan, peluit meninggalkan bayang
    di tugu dusta para pahlawan. Orang-orang terbang
    ke ruang matahari pagi, tuhan sembunyi
    dalam reruntuhan tahun besi, kini
    ada yang terus bergerak di koridor bawah laut.

    (Surabaya, 2020)


    Gebang Ketiga

    Dari Gebang ke gerbang
    kura-kura hitam di bawah tilam
    rongga bumi, pasukan laut di jalan
    tombak dan catbang menghadap
    dada kaisar. Tapi tak ada nyanyi
    parang dan perang, roh waru menari
    dari Gebang ke gerbang laut pasang
    dalam sekejap hasrat perahu
    nelayan Madura dan raja-raja
    dalam bayang menara tertinggi
    yang menadahkan tangan
    ke bintang para sunan.

    (Surabaya, 2020)


    Gebang Keempat

    Hangat. Malam tumbuh di kaki selat.
    Khayalku tidur sejam lalu, disinari
    cahaya bulan retak di bibir cerobong,

    Sesudah nyanyian “An-Naum” menggema
    dari jendela masjid yang insomnia
    derap kuda gaib meniti telingaku

    dan lembah tertusuk jarum karat
    memancar tirta gelap ke muka para kuli.

    Hangat. Dalam tidur yang terlambat
    lamat-lamat pintu terbuka menuju plaza
    yang membangkitkan 100 bangkai kera
    1000 tahun mati dalam genosida.

    (Surabaya, 2020)


    Gebang Kelima

    Gebang Putih, tangan putihnya yang dingin
    menahan ekor langit.

    Di kampung yang nanar
    pohon-pohon berdiri nyeri
    mereka nyata dan ada
    di lapangan terbuka
    taksi meledakkan diri pada jantung subuh.

    “Tak ada hantu Komunis di sini.
    Kepala yang terpenggal telah tumbuh
    menjadi mercusuar tengah daratan.”

    Cuaca membusuk di bubungan kelurahan
    orang-orang pulang ke pagi yang lain
    kedai setengah tidur, rumah-rumah bergerak
    meretakkan batu di atas tiang gantungan.

    Pukul tujuh pagi, suara Gebang pergi
    ke tikungan jalan yang sejenak melankoli.

    (Surabaya, 2020)

    Karya : Kim Al Ghozali AM

    Kim Al Ghozali AM, lahir di Probolinggo, 12 Desember 1991. Kini mukim di Surabaya. Selain menulis puisi, ia juga menulis prosa, dan tulisannya telah tersebar di pelbagai media cetak, media online dan buku bersama. Bukunya yang telah terbit: Api Kata (2017), Rock Alternatif di Telinga Kirimu (2020), dan Angin Pertama (2020).

    Share. Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Email WhatsApp
    Previous ArticleWedang Sunti
    Next Article Melihat Surga yang Mungkin Sungsang di Belahan Dada Mereka

    Karya Lainnya

    DINoSAUrUS KiTa

    20 Agustus 2023

    Kepada Sapardi

    25 April 2021

    Para Wajah Pribumi

    28 Maret 2021

    Aku Tak Pernah Bermimpi Menjadi Zonasi

    14 Maret 2021

    Sebuah Ilham Tentang Pelangi di Daun Pisang

    7 Maret 2021

    Ranjangku Digerogoti Takdir

    28 Februari 2021
    Karya Sastra Terbaru

    DINoSAUrUS KiTa

    20 Agustus 2023

    Merah Putih di Rumah Tua

    20 Agustus 2023

    Hadiah Pencuri di Peron 12

    30 Juni 2023

    Rindu Mengalir di Potomac River

    24 Desember 2022

    30 September

    30 September 2022

    Separuh Hatiku dari Gang Dolly

    28 Agustus 2022

    Melawan Rindu

    23 Juli 2022

    Satu Buku, Dua Pandangan

    24 Mei 2022

    Gadis dalam Mural

    5 September 2021

    Ironi Transaksi Kematian

    1 Juli 2021
    Facebook Twitter Instagram YouTube
    • Beranda
    • Tentang Kami
    • Unjuk Karya
    • Arsip
    © 2023 Sastra Beritajatim.com | sastra untuk semua .

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.